Akibat selalu dikata “tua, loyot, gemuk” dan beberapa perkataan lagi, sedikit sebanyak mempengaruhi keyakinan diri saya. Walaupun saya tau rakan saya tadi main-main je (eh, tapi tataulah kalau memang dia cakap betul-betul, kan? Hiks!), jadinya bila kadang-kadang ada orang puji saya “Eh, ko ni comel la“, terus saya beranggapan pujian tersebut hanya satu kata-kata perlian dan saja nak mempermainkan perasaan ahkak. Gitu.. Selalunya saya akan sambut dengan “Ek elleh, ko nak soh aku belanja ape ni?“. Hahaha. Takpun saya cakap “Ko ni rabun ke hape?“. Begitu.. Sampaikan orang yang puji tu sound balik “Cubalah kata Alhamdulillah ke. Ni macam tak bersyukur“. Oppss!! Insap kejap bila kena sekolah macam tu.
Tapi macam tu lah effect kata-kata negatif tu kat saya. Menyebabkan ada rasa rendah diri. Agaknya macam tu jugak effect kat kawan-kawan yang pernah saya kutuk walaupun hanya dengan niat bergurau. Maapkan ahkak, uols! =(. Sebab tu orang kata lidah ni lebih bisa daripada mata pedang, kan?
Pernah tak korang baca pasal kajian yang dilakukan ke atas nasi yang satunya dilabel dan dibacakan dengan kata-kata negatif dan satu lagi dilabel dan dibacakan dengan kata-kata positif. Ni ada petikan dari email..
Salam Damai,
Sebaiknya kita semua mulai mengendalikan kata-kata yang keluar dari mulut kita dengan Kata-Kata yang Positif dan Baik.
Setelah mendengarkan info tentang pengaruh Kata-Kata Negatif terhadap Air yang ditulis dalam buku “The Hidden Messages in Water” karya Professor Jepun Masaru Emoto dan pada halaman 31 buku tersebut disebutkan tentang banyaknya orang yg melakukan percobaan, saya pun tertarik untuk melakukannya:-
Tempatkan Nasi sisa yg sudah didiamkan semalaman ke dalam 2 bekas dgn jumlah yang sama, kemudian ditutup rapat.
Masing-masing bekas ditampal label yg berisi kata-kata seperti:-
Bekas A : “Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih.
Bekas B : ” Kamu Bodoh, g****k, Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau dekat dekat kamu”
Botol-botol ini saya letakkan terpisah dan pada tempat yang sering dilihat, saya pesan pada isteri, anak, dan pembantu untuk membaca label pada botol tersebut setiap kali melihat botol-botol tersebut.
Dan inilah yang terjadi pada nasi tersebut setelah 1 minggu kemudian :
Nasi dalam botol yang dibacakan kata-kata Negatif ternyata cepat sekali berubah menjadi busuk dan berwarna hitam dengan bau yang tidak sedap.
Sedangkan Nasi dalam botol yg dibacakan kata-kata Positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi.
Nah silakan teman-teman mencobanya sendiri.
Kalau di buku di katakan ada yang mencoba dengan tiga botol di mana botol ketiga tidak diberi label apa-apa atau diabaikan / tidak diperdulikan, dan ternyata beras dalam botol yang diabaikan membusuk jauh lebih cepat dibandingkan botol yang dipapar kata “Kamu Bodoh”.
Bayangkan apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita, pasangan hidup kita, rekan-rekan kerja kita, dan orang-orang di sekeliling kita, bahkan binatang dan tumbuhan disekeliling kita pun akan merasakan efek yang ditimbulkan dari getaran-getaran yg berasal dari pikiran, dan ucapan yang kita lontarkan setiap saat kepada mereka.
Maka sebaiknya selalulah sadar dan bijaksana dalam memillih kata-kata yg akan keluar dari mulut kita, demikian juga kendalikanlah pikiran-pikiran yg timbul dalam batin kita.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.
Salam Damai,
Caris.
Nanti nak cubalah. Hihi..